georgegordonfirstnation – Jakarta kembali dilanda kemacetan ekstrem setelah tujuh gerbang tol utama mengalami kerusakan akibat aksi pembakaran saat demo berujung ricuh pada akhir Agustus 2025. Penutupan gerbang tol yang masih dalam proses perbaikan ini menyebabkan ribuan kendaraan terjebak hingga berjam-jam, terutama di kawasan Slipi, Jalan Gatot Subroto, dan Pancoran.
1. Dampak Penutupan Gerbang Tol
Gerbang tol yang terdampak meliputi GT Slipi 1 & 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1 & 2, serta Kuningan 1. Sejumlah gerbang seperti Semanggi 1 ditutup total, sementara lainnya beroperasi terbatas, sehingga kapasitas arus lalu lintas sangat menurun dan memicu antrean panjang kendaraan.
2. Kemacetan Mengular dari Sore hingga Malam
Kondisi kemacetan parah terlihat pada Jalan Letjen S Parman menuju Jalan Gatot Subroto, terutama pada Rabu malam. Arus kendaraan dari Grogol ke Pancoran nyaris lumpuh total, mengakibatkan waktu tempuh yang biasanya singkat membengkak menjadi berjam-jam.
3. Dampak pada Transportasi Umum
Setidaknya 20 bus Transjakarta terjebak kemacetan panjang. Penumpang seperti Rudi harus menempuh perjalanan selama lebih dari empat jam dari Halte Grogol Reformasi ke Slipi. Banyak penumpang yang memilih turun dan berjalan kaki agar dapat melanjutkan perjalanan.
4. Pengguna Motor Terjebak Macet Parah
Bukan hanya kendaraan roda empat, pengendara motor juga mengalami kesulitan luar biasa. Zaki, pengguna motor, mengaku membutuhkan waktu 1,5 jam untuk menempuh jarak hanya tiga kilometer, yang biasanya cukup ditempuh dalam waktu 10-15 menit.
5. Solusi dan Perbaikan Gerbang Tol
Pemerintah dan pihak terkait tengah melakukan perbaikan gerbang tol yang rusak. Namun, proses perbaikan masih berjalan dan diperkirakan memakan waktu, sehingga kemacetan kemungkinan masih akan terus terjadi hingga gerbang tol kembali beroperasi normal.
Penutup
Kerusakan gerbang tol akibat aksi pembakaran telah menyebabkan gangguan besar pada mobilitas warga Jakarta, memperparah kemacetan yang sudah menjadi masalah kota besar. Diperlukan langkah cepat dan terkoordinasi untuk memperbaiki fasilitas dan mengoptimalkan pengaturan lalu lintas agar aktivitas warga tidak terus terganggu dalam waktu lama.
