Skip to content
georgegordonfirstnation
Menu
  • About
  • Blog
  • Contact
  • Home
  • Portfolio
  • Resources
  • Sample Page
Menu

Wagub Gorontalo Buka TOT Pengajar Al-Qur’an untuk Penyandang Disabilitas

Posted on November 25, 2025November 25, 2025 by admin

georgegordonfirstnation.com Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, membuka program Training of Trainer (TOT) bagi para pengajar Al-Qur’an isyarat khusus penyandang disabilitas. Program ini digelar di Grand Zanur Hotel, Kota Gorontalo, dan menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap hak-hak penyandang disabilitas dalam mempelajari ajaran agama.

Kegiatan TOT ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia dengan Yayasan Putra Mandiri Gorontalo. Kolaborasi tersebut menunjukkan bahwa isu pendidikan inklusif tidak dapat dijalankan oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan sinergi bersama lembaga nonpemerintah, penggiat sosial, dan komunitas masyarakat.

TOT sebagai Langkah Transformasi Pembelajaran Al-Qur’an

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Idah Syahidah menyampaikan apresiasi yang besar terhadap pelaksanaan program pengimbasan ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi langkah konkret dalam memberikan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas agar dapat membaca, memahami, dan menghayati Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an adalah kewajiban setiap Muslim tanpa terkecuali. Karena itu, penyandang disabilitas juga harus mendapatkan akses yang sama dalam pembelajaran agama.

Ia menyebutkan bahwa TOT ini berfungsi sebagai titik awal dalam mencetak generasi pengajar Al-Qur’an isyarat yang unggul. Para calon pengajar tidak hanya dilatih untuk memahami metode penyampaian Al-Qur’an secara isyarat, tetapi juga dibekali pemahaman mengenai karakteristik serta kebutuhan belajar penyandang disabilitas. Dengan demikian, pengajaran tidak hanya berjalan teknis, tetapi juga humanis.

Nilai Sosial dan Kemanusiaan dalam Pengajaran Al-Qur’an

Wagub Idah menekankan bahwa kegiatan tersebut memiliki nilai lebih dari sekadar program pendidikan. Menurutnya, TOT ini mencerminkan nilai sosial dan kemanusiaan yang tinggi. Penyandang disabilitas sering menghadapi berbagai keterbatasan dalam mengakses pendidikan agama. Dengan adanya pelatihan ini, peluang bagi mereka untuk memahami Al-Qur’an menjadi semakin besar.

Ia menjelaskan bahwa mengajarkan Al-Qur’an kepada penyandang disabilitas membutuhkan kesabaran dan kepekaan sosial yang tinggi. Seorang pengajar harus punya empati dan memahami kondisi psikologis peserta didik. Pengajar juga harus mampu menyesuaikan pendekatan agar pembelajaran lebih mudah diterima. Hal tersebut menjadi alasan mengapa TOT sangat diperlukan sebelum para peserta terjun langsung mengajar di masyarakat.

Mencetak Pengajar Al-Qur’an Isyarat yang Berkompeten

Program TOT ini memberikan berbagai materi mulai dari teknik dasar bahasa isyarat, metode membaca Al-Qur’an untuk disabilitas rungu, hingga cara penyampaian materi yang ramah dan mudah dipahami. Peserta TOT diharapkan menjadi pengajar yang benar-benar memahami makna inklusivitas, bukan sekadar menguasai teknik pengajaran.

Wagub Idah berharap melalui pelatihan intensif ini lahir para pengajar Al-Qur’an isyarat yang memiliki kompetensi kuat, baik secara teknis maupun spiritual. Selain itu, mereka diharapkan membawa misi kemanusiaan untuk membantu saudara-saudara penyandang disabilitas memperoleh kesempatan yang sama dalam belajar Al-Qur’an.

Menurutnya, kompetensi teknis bukan satu-satunya syarat. Guru juga harus memiliki karakter empati, kesabaran, komitmen, serta ketulusan dalam mendampingi peserta didik. Hal ini penting karena pembelajaran bagi penyandang disabilitas memiliki tantangan tersendiri dibandingkan pembelajaran reguler.

Dukungan Pemerintah pada Pendidikan untuk Penyandang Disabilitas

Pemerintah Provinsi Gorontalo terus memperkuat program-program yang memberi ruang bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses pendidikan yang adil. Kegiatan TOT ini menjadi bagian dari upaya panjang pemerintah dalam menciptakan ekosistem pendidikan inklusif. Pemprov Gorontalo melihat pentingnya memberikan kesempatan kepada semua warga tanpa diskriminasi, terutama dalam hal pendidikan agama.

Wagub menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendukung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penyandang disabilitas. Tidak hanya sebatas TOT, tetapi juga pendampingan lanjutan, pelatihan berkelanjutan, serta evaluasi program agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas.

Harapan untuk Pengembangan Pengajaran Al-Qur’an Inklusif

Dalam bagian penutup sambutannya, Wagub Idah menekankan bahwa kegiatan ini harus membawa dampak jangka panjang. Ia berharap para peserta TOT dapat menyebarluaskan ilmu yang mereka peroleh kepada masyarakat luas. Dengan semakin banyaknya pengajar Al-Qur’an isyarat, akses penyandang disabilitas terhadap pendidikan agama akan semakin terbuka.

Wagub juga menegaskan bahwa inklusivitas adalah bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia di Gorontalo. Program seperti ini bukan hanya meningkatkan kemampuan spiritual masyarakat, tetapi juga memperkuat sikap saling peduli, menghargai perbedaan, dan membuka ruang sosial yang lebih luas bagi penyandang disabilitas.

Kegiatan TOT ini menjadi bukti bahwa komitmen terhadap penyandang disabilitas tidak boleh berhenti pada wacana. Program nyata harus berjalan, dan para pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mewujudkan Gorontalo yang inklusif, berkeadilan, dan berperikemanusiaan.

Cek Juga Artikel Dari Platform marihidupsehat.web.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025

Categories

  • Internarsional
  • Nasional
  • Viral
©2025 georgegordonfirstnation | Design: Newspaperly WordPress Theme