Upaya Menjaga Stabilitas Harga Menjelang Nataru
Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mengintensifkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui Operasi Pasar Bersubsidi atau OPADI, yang kali ini menyasar warga Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Sebanyak 1.379 paket bahan pokok penting (Bapokting) dialokasikan khusus untuk masyarakat Depok. Program ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jabar dalam mengendalikan inflasi daerah, sekaligus menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Kegiatan OPADI tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi intervensi langsung pemerintah terhadap fluktuasi harga pasar yang kerap terjadi menjelang akhir tahun.
Peran OPADI dalam Menekan Inflasi Daerah
Kepala Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor, Rudi Dedi Iskandar, menjelaskan bahwa pelaksanaan OPADI merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi lonjakan harga yang lazim terjadi saat menjelang perayaan besar.
Menurutnya, peningkatan permintaan terhadap kebutuhan pokok hampir selalu berbanding lurus dengan kenaikan harga. Jika tidak diantisipasi, kondisi ini dapat memicu tekanan inflasi sekaligus menurunkan daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan menengah ke bawah.
“Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, permintaan barang cenderung meningkat. OPADI hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk membantu masyarakat sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali,” ujar Rudi.
Ia menegaskan bahwa OPADI merupakan bagian dari kebijakan pengendalian harga yang terintegrasi dengan program pemerintah daerah lainnya.
Subsidi Besar untuk Paket Bahan Pokok
Salah satu keunggulan utama OPADI adalah besarnya subsidi yang diberikan pemerintah. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok, Dudi Mi’raz Imaduddin, memaparkan bahwa satu paket Bapokting berisi kebutuhan pokok utama rumah tangga.
Setiap paket terdiri dari:
- 3 kilogram beras premium
- 1 kilogram tepung terigu
- 1 kilogram gula pasir
- 1 liter minyak goreng
Jika dibeli dengan harga normal, nilai paket tersebut mencapai Rp96.700. Namun melalui OPADI, pemerintah memberikan subsidi hampir 58 persen, sehingga masyarakat cukup menebus paket dengan harga Rp40.000.
Skema subsidi ini dinilai sangat membantu, terutama bagi keluarga yang pengeluarannya meningkat menjelang Nataru.
Anggaran OPADI Skala Provinsi
Program OPADI tidak hanya dilaksanakan di Depok, tetapi serentak di seluruh wilayah Jawa Barat. Untuk momentum Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,7 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk menyediakan paket sembako bersubsidi di 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Sepanjang tahun 2025, total anggaran OPADI yang digelontorkan Pemprov Jabar mencapai Rp14,9 miliar.
Anggaran tersebut mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan ekonomi rumah tangga, khususnya saat momentum-momentum yang rawan inflasi.
Dampak Langsung bagi Warga Sawangan
Bagi warga Kecamatan Sawangan, OPADI menjadi solusi nyata dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. Dengan selisih harga yang cukup besar dibanding harga pasar, masyarakat dapat menghemat pengeluaran untuk kebutuhan dapur.
Selain itu, pelaksanaan OPADI juga membantu mengurangi potensi penimbunan barang dan spekulasi harga oleh oknum tertentu. Ketersediaan stok pangan dengan harga terjangkau membuat pasar menjadi lebih stabil.
Dudi berharap kegiatan ini dapat benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan. Ia juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran agar subsidi yang diberikan pemerintah benar-benar dirasakan oleh warga yang berhak.
Sinergi Pemerintah Daerah dan Provinsi
Keberhasilan OPADI tidak terlepas dari sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Depok. Koordinasi lintas instansi memastikan distribusi paket berjalan lancar, tertib, dan tepat sasaran.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang secara rutin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang HBKN.
Melalui kolaborasi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem pasar yang lebih sehat dan berkeadilan.
Harapan Menjelang Akhir Tahun
Menutup pernyataannya, Dudi Mi’raz Imaduddin berharap OPADI dapat membantu meringankan beban masyarakat dan memastikan kebutuhan pokok tetap terpenuhi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program ini secara bijak serta tetap mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan inflasi daerah.
Dengan pelaksanaan OPADI yang konsisten dan terukur, Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis dapat menjaga kondisi ekonomi masyarakat tetap stabil hingga memasuki tahun 2026.
Baca Juga : KPK Tangkap 9 Orang dalam OTT Banten, Sita Rp900 Juta
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : koronovirus

