Skip to content
georgegordonfirstnation
Menu
  • About
  • Blog
  • Contact
  • Home
  • Portfolio
  • Resources
  • Sample Page
Menu

Mengenal Tim DVI dalam Proses Identifikasi Korban Bencana

Posted on October 4, 2025October 4, 2025 by admin

georgegordonfirstnation – Proses identifikasi jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, terus berlangsung. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengambil sampel sembilan jenazah korban yang akan diperiksa lebih lanjut di Pusat Lab DNA Pusdokkes Polri di Cipinang, Jakarta Timur.


Apa itu DVI?

Disaster Victim Identification (DVI) adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi korban dari insiden besar yang menelan banyak korban, baik yang disebabkan oleh bencana alam maupun kecelakaan besar. Proses ini sering kali melibatkan teknologi dan metode canggih seperti sidik jari, catatan gigi, dan terutama sampel DNA untuk memastikan identitas korban secara tepat dan akurat.

DVI sendiri didukung oleh Interpol, yang mengadakan pertemuan dua kali setahun dengan kelompok kerja yang beranggotakan ahli forensik dan kepolisian. Kelompok ini bertugas untuk memperbaharui prosedur dan panduan internasional terkait identifikasi korban bencana. Panduan Identifikasi Korban Bencana yang diterbitkan oleh Interpol pertama kali pada tahun 1984, dan diperbarui setiap lima tahun, dengan pembaruan terakhir pada tahun 2023.


Tugas Tim DVI

Tim DVI dapat dikerahkan untuk menangani bencana yang terbuka maupun tertutup, yang dijelaskan sebagai berikut:

  • Bencana Terbuka: Merupakan bencana yang korban jiwa dan kerusakannya sulit untuk diperkirakan. Contoh bencana terbuka adalah gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan serangan teroris.
  • Bencana Tertutup: Bencana yang jumlah korban bisa diperkirakan karena adanya daftar yang lebih terstruktur, seperti dalam kecelakaan pesawat yang memiliki daftar penumpang.
  • Bencana Gabungan Terbuka dan Tertutup: Gabungan bencana terbuka dan tertutup, seperti kecelakaan pesawat yang jatuh di permukiman padat penduduk.

4 Fase Identifikasi Menurut DVI

DVI memiliki empat fase utama dalam proses identifikasi korban bencana:

Tahap 1 – Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Proses ini melibatkan pengumpulan jenazah korban yang dapat memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, bergantung pada jenis kejadian dan lokasinya.

Tahap 2 – Data Post-Mortem (PM)

Jenazah yang ditemukan akan diperiksa oleh spesialis untuk mendeteksi data biometrik sebanyak mungkin, yang meliputi:

  • Sidik jari;
  • Odontologi (gigi);
  • Profil DNA;
  • Indikasi fisik, seperti tato, bekas luka, atau implan bedah yang bisa unik bagi korban.

Tahap 3 – Data Ante-Mortem (AM)

Kerabat terdekat korban diwawancarai untuk mengumpulkan informasi mengenai ciri-ciri korban. Data biometrik seperti sidik jari, DNA, data odontologi, serta data medis juga dikumpulkan.

Tahap 4 – Rekonsiliasi

Tim akan membandingkan data PM dan AM untuk memastikan kecocokan yang 100%. Identifikasi korban baru bisa dipastikan jika terdapat kecocokan penuh antara kedua jenis data ini, baik melalui DNA, odontologi, atau sidik jari.

Selama proses ini, tim DVI harus menjaga kerahasiaan dan martabat jenazah dengan sangat hati-hati dan penuh penghormatan. Proses ini juga dilakukan dengan transparansi tinggi agar keluarga korban dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.


Durasi Proses Identifikasi

Lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan identifikasi korban dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti kondisi jenazah, jumlah korban, serta keberadaan informasi ante-mortem. Tim DVI bertugas untuk memastikan bahwa identifikasi dilakukan dengan cermat, mengacu pada standar Interpol, dan memerlukan waktu yang tidak singkat untuk memastikan bahwa setiap identifikasi adalah 100% akurat.


Mengenal Tim DVI Indonesia

Di Indonesia, sejak 1999, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk membentuk Tim DVI Nasional, Tim DVI Regional, dan Tim DVI Provinsi. Tim DVI Indonesia terdiri dari berbagai ahli, antara lain:

  • Dokter spesialis forensik;
  • Dokter gigi;
  • Ahli antropologi (spesialis tulang);
  • Fotografer forensik.

Tim DVI Indonesia bekerja dengan mengacu pada standar internasional, sehingga identifikasi yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.


Proses identifikasi korban bencana adalah tugas yang sangat kompleks, dan Tim DVI memainkan peranan krusial dalam memastikan bahwa setiap korban dikenali dengan cara yang sah dan sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Categories

  • Internarsional
  • Nasional
  • Viral
©2025 georgegordonfirstnation | Design: Newspaperly WordPress Theme