georgegordonfirstnation.com Kabar gembira datang bagi keluarga dan teman-teman Maria Gabriella, siswi SMA Strada St. Thomas Aquino, Tangerang, yang sempat dilaporkan hilang selama hampir satu minggu. Setelah dilakukan pencarian intensif oleh pihak kepolisian, gadis berusia 16 tahun itu akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, Iptu Prapto, menyampaikan bahwa penemuan tersebut menjadi hasil dari kerja keras tim Satreskrim Polres Metro Tangerang yang terus menelusuri jejak keberadaan Gaby sejak laporan hilangnya diterima. Ia menegaskan bahwa kondisi korban dalam keadaan sehat dan kini sedang dalam pendampingan keluarga serta pihak kepolisian.
“Sudah ketemu. Ditemukannya di kawasan Cikini Raya, tepatnya di kantin Taman Ismail Marzuki. Saat ditemukan, kondisinya baik dan langsung kami amankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan,” ujar Prapto.
Penemuan Gaby menjadi akhir dari kekhawatiran panjang yang dirasakan keluarga. Sebelumnya, hilangnya gadis tersebut sempat menyebar luas di media sosial, membuat banyak pihak turut membantu dengan menyebarkan informasi untuk mempercepat pencarian.
Kronologi Hilangnya Maria Gabriella
Kasus ini bermula saat Gaby pamit pergi dari rumah di kawasan Karawaci, Tangerang. Ia dikabarkan hendak mengikuti kegiatan sekolah, namun setelah itu tidak kunjung pulang. Upaya pencarian dilakukan oleh keluarga dengan bantuan teman-temannya dan pihak sekolah, namun hasilnya nihil.
Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota, yang langsung menindaklanjuti laporan dengan melakukan pelacakan sinyal ponsel milik Gaby. Dari hasil penyelidikan, polisi mendapati sinyal terakhir terdeteksi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.
Informasi tersebut menjadi titik awal yang penting bagi petugas. Tim gabungan kemudian menelusuri sejumlah lokasi di sekitar wilayah tersebut dan menyebarkan foto serta identitas korban. Proses ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kepanikan publik.
Setelah beberapa hari pencarian, sinyal ponsel korban kembali aktif dan terdeteksi berpindah ke Cikini, Jakarta Pusat. Petugas yang sudah siaga di lokasi akhirnya berhasil menemukan Gaby di sebuah kantin di area Taman Ismail Marzuki (TIM). Ia kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kondisi dan Pendampingan Pasca Ditemukan
Setelah dipastikan selamat, Maria Gabriella langsung dipertemukan dengan keluarganya. Tangis haru pecah saat momen pertemuan itu terjadi. Polisi juga mendampingi proses pemulangan Gaby untuk memastikan kondisi psikologisnya tetap stabil.
Menurut keterangan pihak kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada diri korban. Namun, penyidik masih melakukan pendalaman terkait alasan kepergian gadis tersebut selama beberapa hari tanpa memberi kabar.
“Kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk menggali motif dan kronologi mengapa korban bisa sampai ke Cikini,” jelas Prapto.
Selain itu, pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Tangerang juga dilibatkan untuk memberikan pendampingan psikologis. Langkah ini dilakukan agar Gaby dapat pulih secara emosional dan tidak mengalami trauma berkepanjangan akibat peristiwa yang menimpanya.
Respons Sekolah dan Warga Sekitar
Kabar penemuan Gaby disambut bahagia oleh pihak sekolah SMA Strada St. Thomas Aquino. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi terhadap kerja cepat kepolisian dan masyarakat yang turut membantu proses pencarian.
“Kami bersyukur Maria sudah ditemukan dalam keadaan selamat. Ini menjadi pelajaran bagi seluruh pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan dan komunikasi antara anak dan keluarga,” ujar salah satu guru pembimbing sekolah tersebut.
Warga sekitar Karawaci yang mengenal keluarga Gaby juga ikut bersyukur atas penemuan ini. Mereka mengaku sempat membantu menyebarkan informasi di media sosial karena khawatir dengan keselamatan siswi yang dikenal pendiam itu.
Peringatan untuk Orang Tua dan Remaja
Kasus hilangnya Maria Gabriella menjadi pengingat penting bagi orang tua dan remaja mengenai pentingnya komunikasi dan kewaspadaan di era digital. Banyak kasus serupa yang berawal dari interaksi di media sosial, pergaulan bebas, hingga tekanan psikologis yang tidak terdeteksi oleh keluarga.
Kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah panik, namun tetap cepat melapor jika ada anggota keluarga yang hilang tanpa kabar. Pelaporan cepat akan memudahkan proses pelacakan menggunakan teknologi sinyal dan jejak digital.
Selain itu, pihak sekolah juga didorong untuk aktif memberikan pendidikan karakter dan literasi digital, agar remaja memahami risiko dunia maya dan mampu menjaga diri dari pengaruh negatif.
“Anak-anak perlu mendapat ruang aman untuk berbicara. Kadang mereka tidak tahu harus curhat ke siapa. Sekolah dan orang tua harus membuka komunikasi dua arah,” tambah Iptu Prapto.
Harapan untuk Masa Depan Maria Gabriella
Kini, setelah Maria Gabriella kembali ke pangkuan keluarga, fokus utama adalah pemulihan mental dan pendampingan agar ia bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Polisi berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran kolektif bagi masyarakat, bahwa koordinasi antara keluarga, sekolah, dan aparat keamanan sangat penting dalam melindungi generasi muda.
Keluarga Gaby pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama kepolisian yang bekerja siang dan malam dalam proses pencarian. Mereka juga meminta agar publik menghormati privasi putri mereka dan tidak menyebarkan spekulasi di media sosial.
Kasus ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara masyarakat dan aparat dapat menghasilkan keajaiban kecil—mengembalikan seorang anak ke keluarganya dengan selamat. Di tengah hiruk pikuk kota besar seperti Jakarta dan Tangerang, kepedulian sosial semacam ini masih menjadi kekuatan utama dalam menjaga keamanan bersama.
Cek Juga Artikel Dari Platform beritabumi.web.id