georgegordonfirstnation – Meningkatnya kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu desakan dari Komisi IX DPR agar Badan Gizi Nasional (BGN) segera melakukan evaluasi menyeluruh atas tata kelola program tersebut. Wakil Ketua Komisi IX, Putih Sari, menegaskan bahwa demi menjaga manfaat program dan keselamatan anak-anak, perbaikan di setiap aspek pelaksanaan MBG mutlak diperlukan.
1. Evaluasi Komprehensif dari Hulu ke Hilir
Putih Sari menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh pada seluruh rantai pasok MBG, mulai dari pengadaan bahan baku, penyimpanan, proses memasak, hingga distribusi. Setiap tahapan harus diawasi ketat agar standar keamanan makanan dan pencegahan kontaminasi terpenuhi secara konsisten.
2. Jaga Standar Keamanan dan Kualitas Gizi
Selain memastikan makanan aman, Putih juga mengingatkan agar kualitas gizi dalam setiap porsi tidak dikompromikan. Program ini harus mampu memenuhi kebutuhan gizi seimbang guna menunjang tumbuh kembang anak dan menghindari risiko kesehatan.
3. Zero Accident sebagai Standar Pelaksanaan
Menurut Putih, keselamatan penerima manfaat harus menjadi prioritas utama sehingga standar “nol kecelakaan” (zero accident) wajib diterapkan. Kasus keracunan tidak boleh dianggap remeh dan harus diatasi secara tuntas agar tidak merusak citra program.
4. Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM
Komisi IX DPR akan mendorong BGN berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menetapkan standar keamanan pangan yang ketat dan terintegrasi guna meningkatkan mutu program MBG.
5. MBG sebagai Investasi untuk Masa Depan dan Ekonomi Lokal
Putih menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan, melainkan investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, MBG turut berperan dalam menggerakkan ekonomi lokal melalui penyerapan produk petani, nelayan, dan penciptaan lapangan kerja.
Penutup
Putih Sari menekankan bahwa penghentian program MBG bukan solusi karena akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Solusi sesungguhnya adalah perbaikan menyeluruh tata kelola agar MBG kembali pada tujuan awal, yakni menciptakan generasi unggul dan berdaya saing serta menguatkan perekonomian lokal sesuai visi Presiden Prabowo Subianto.
