georgegordonfirstnation.com Kasus penculikan Bilqis (4), bocah asal Makassar, menjadi salah satu peristiwa yang mengguncang hati masyarakat. Ayah Bilqis, Dwi Nur Mas alias Dimas (34), sempat putus asa setelah putrinya hilang misterius saat bermain di area Taman Pakui Sayang.
Kabar kehilangan itu cepat menyebar di media sosial dan memicu simpati luas. Berbagai komunitas warga turut membantu mencari keberadaan Bilqis, sementara aparat kepolisian bergerak cepat menyelidiki laporan tersebut.
Namun, perjalanan menemukan Bilqis bukan hal mudah. Selama berhari-hari, keluarga terus diliputi rasa cemas dan ketidakpastian.
Kronologi Penculikan di Taman
Pada hari kejadian, Dimas mengaku sedang menemani anaknya bermain di taman. Saat ia lengah sebentar, seorang wanita yang tidak dikenal terlihat mendekati Bilqis. Tak lama kemudian, anak itu menghilang tanpa jejak.
Dimas yang panik segera berlari mencari ke seluruh area taman. Ia juga meminta bantuan warga sekitar, namun hasilnya nihil. Laporan kehilangan pun segera dibuat ke Polrestabes Makassar.
“Perasaan saya sudah campur aduk. Saya tidak tahu di mana anak saya berada. Setiap jam rasanya sangat lama,” ucap Dimas dalam wawancara dengan wartawan.
Penyebaran Informasi dan Harapan yang Menyala
Kasus ini kemudian viral di media sosial. Ribuan warganet membagikan foto Bilqis dan informasi terakhir keberadaannya. Beberapa pesan anonim menyebut bahwa anak itu telah dibawa ke Pulau Jawa, namun polisi masih fokus mencari di wilayah Makassar dan sekitarnya.
Dimas sempat percaya bahwa putrinya belum jauh dari kota. Ia yakin Bilqis masih di Makassar dan terus berharap polisi segera menemukannya.
“Banyak kabar simpang siur. Tapi saya masih yakin anak saya belum dibawa keluar daerah,” katanya penuh harap.
Penyelidikan dan Perkembangan Baru
Tim kepolisian kemudian mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dari hasil analisis video, terlihat sosok perempuan berkerudung yang membawa anak kecil dengan ciri-ciri mirip Bilqis.
Dari rekaman itu, penyelidik berhasil melacak keberadaan pelaku. Polisi kemudian menemukan petunjuk bahwa anak tersebut telah dibawa keluar dari Makassar menuju provinsi lain menggunakan jalur darat.
Jejak pelaku akhirnya terdeteksi di wilayah Sumatera bagian selatan, tepatnya di Provinsi Jambi. Tim gabungan Polda Sulsel dan Polda Jambi segera bergerak untuk memastikan informasi tersebut.
Motif dan Dugaan Penjualan Anak
Setelah penyelidikan intensif, polisi berhasil menangkap seorang wanita berinisial S, yang diduga kuat sebagai pelaku penculikan Bilqis. Dalam interogasi awal, pelaku mengakui telah membawa anak tersebut keluar daerah dan menjualnya dengan harga sekitar Rp3 juta kepada seorang kenalan di Jambi.
Motif sementara yang terungkap adalah faktor ekonomi. Pelaku mengaku terdesak kebutuhan dan melihat peluang ketika Bilqis sedang bermain sendirian di taman. Ia kemudian memanfaatkan situasi untuk membawa korban tanpa sepengetahuan orang tua.
Pengakuan itu membuat keluarga Bilqis hancur. Dimas tak bisa menahan tangis saat mendengar bahwa anaknya sempat diperdagangkan. “Saya tidak menyangka ada orang sekejam itu. Anak saya masih kecil, belum mengerti apa-apa,” ujarnya lirih.
Penemuan Bilqis di Jambi
Setelah melakukan koordinasi lintas provinsi, polisi akhirnya menemukan Bilqis di rumah seorang warga di daerah Jambi. Bocah itu ditemukan dalam kondisi lemah namun selamat. Saat pertama kali dijemput petugas, Bilqis tampak kebingungan dan ketakutan.
Proses pemulangan pun segera dilakukan. Tim kepolisian memastikan Bilqis mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan psikologis sebelum dibawa kembali ke Makassar untuk bertemu keluarganya.
Momen pertemuan antara Bilqis dan ayahnya menjadi pemandangan penuh haru. Dimas langsung memeluk erat putrinya tanpa berkata apa-apa. Tangis bahagia pecah di rumah mereka saat Bilqis akhirnya kembali dalam keadaan selamat.
Reaksi Publik dan Dukungan Masyarakat
Kabar ditemukannya Bilqis disambut lega oleh masyarakat luas. Warganet yang sebelumnya ikut menyebarkan informasi kehilangan ikut bersyukur atas keberhasilan aparat dalam menemukan korban.
Banyak pihak mengapresiasi kerja cepat kepolisian dalam mengungkap kasus ini. Beberapa komunitas di Makassar bahkan mengadakan doa bersama sebagai bentuk syukur atas keselamatan Bilqis.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga turut memantau kasus ini. Mereka menegaskan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak di tempat umum serta perlunya sanksi tegas bagi pelaku perdagangan anak.
Kondisi Terkini dan Pemulihan
Setelah kembali ke rumah, Bilqis menjalani proses pemulihan fisik dan mental. Psikolog anak yang mendampinginya menyebut bahwa Bilqis mengalami trauma ringan akibat pengalaman yang menakutkan.
Namun, dengan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, pemulihan diharapkan berlangsung cepat. Dimas dan istrinya kini lebih berhati-hati dalam menjaga anak mereka. Mereka juga berencana memindahkan Bilqis ke sekolah dengan sistem pengawasan lebih ketat.
“Saya tidak mau hal seperti ini terjadi lagi, bukan hanya untuk anak saya, tapi juga untuk anak-anak lain,” kata Dimas dengan tegas.
Penutup
Kasus penculikan Bilqis menjadi pengingat penting bagi seluruh orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan. Di tengah situasi sosial yang kompleks, anak-anak sering menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan.
Beruntung, kerja cepat aparat dan dukungan masyarakat berhasil menyelamatkan Bilqis dari perdagangan anak. Kini, bocah empat tahun itu kembali ke pelukan keluarganya, membawa harapan baru dan pelajaran berharga bagi banyak orang.
Kisah ini menegaskan bahwa perhatian, empati, dan kewaspadaan adalah kunci utama dalam melindungi masa depan generasi muda dari bahaya di sekitar mereka.

Cek Juga Artikel Dari Platform musicpromote.online
