georgegordonfirstnation.com Staf Ahli Wali Kota Depok Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan, Diah Sadiah, menegaskan bahwa Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kota Depok merupakan motor utama penggerak ekonomi rakyat. Ia menilai, koperasi bukan sekadar wadah usaha bersama, tetapi juga simbol nyata dari semangat gotong royong masyarakat yang menjadi fondasi ekonomi Indonesia.
Menurut Diah, gagasan ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Melalui program nasional Koperasi Merah Putih, pemerintah ingin membangun jaringan ekonomi berbasis komunitas dari tingkat kelurahan hingga nasional.
“Koperasi Kelurahan Merah Putih adalah motor penggerak ekonomi rakyat. Namanya motor, berarti harus cepat berlari. Artinya, koperasi ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dengan cepat dan efektif,” ujarnya dalam sambutan pembukaan kegiatan Pengelolaan Keuangan Koperasi Merah Putih Kota Depok di Wisma Hijau.
Komitmen Pemerintah Daerah dalam Penguatan Ekonomi Warga
Kota Depok menjadi salah satu daerah yang menunjukkan progres signifikan dalam pembentukan koperasi di setiap kelurahan. Hingga kini, seluruh kecamatan telah memiliki koperasi aktif yang masuk dalam jaringan Koperasi Merah Putih (KMP).
Menurut Diah, keberadaan koperasi ini memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat lokal. Melalui koperasi, masyarakat dapat saling membantu dalam permodalan, distribusi barang, dan penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Ia menambahkan bahwa koperasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai sarana membangun solidaritas sosial. “Koperasi dapat menjadi tempat warga belajar berwirausaha, mengelola aset bersama, dan membangun kepercayaan di antara sesama anggota,” ucapnya.
Diah optimistis, dengan manajemen yang baik, koperasi-koperasi tersebut akan memberi dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan warga. Ia juga berharap agar masyarakat memanfaatkan koperasi sebagai alat untuk mencapai kemandirian ekonomi, bukan sekadar tempat simpan pinjam.
Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Kunci
Dalam kesempatan yang sama, Diah menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel. Ia mengingatkan bahwa koperasi hanya bisa berkembang jika dikelola dengan profesional dan terbuka kepada seluruh anggotanya.
“Harapannya, para pengurus, terutama bendahara, benar-benar memahami prinsip pengelolaan keuangan sesuai aturan yang berlaku. Pengelolaan harus transparan agar setiap anggota mengetahui ke mana dana koperasi digunakan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara ketua koperasi dan pengelola keuangan. Hubungan yang harmonis antar pengurus akan memperkuat kepercayaan anggota dan meminimalisir potensi konflik internal.
“Jadikan koperasi ini maju dan sehat. Ketua dan pengelola keuangan harus bekerja sama, saling terbuka, dan menjadikan koperasi sebagai rumah bersama. Dengan begitu, kepercayaan anggota akan tumbuh dan koperasi bisa berkembang pesat,” tambah Diah.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Nyata
Program Koperasi Kelurahan Merah Putih di Depok tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga berorientasi sosial. Melalui koperasi, warga dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah, memperoleh pelatihan kewirausahaan, hingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
“Dengan koperasi di setiap kelurahan, warga tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasar besar atau tengkulak. Mereka bisa mengatur sistem ekonomi sendiri, dari produksi, distribusi, hingga konsumsi,” jelas Diah.
Selain itu, koperasi juga memiliki potensi besar untuk menjadi wadah bagi UMKM lokal dalam memasarkan produk mereka. Dengan jaringan koperasi yang luas, produk-produk lokal bisa menjangkau lebih banyak konsumen, termasuk ke tingkat regional dan nasional.
Menurut Diah, keberhasilan Koperasi Merah Putih di tingkat kelurahan akan memberi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. “Nanti bisa dilihat pengaruhnya, baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan di Kota Depok,” katanya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski potensi koperasi sangat besar, Diah mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak datang dengan sendirinya. Dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh pengurus dan anggota untuk menjalankan koperasi dengan disiplin dan semangat kebersamaan.
Ia juga menyoroti perlunya pendampingan dan pelatihan berkelanjutan dari pemerintah daerah agar koperasi tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi benar-benar aktif menjalankan fungsi ekonomi. “Kami ingin koperasi tidak hanya punya nama, tapi juga punya aktivitas nyata yang berdampak bagi warga,” tegasnya.
Pemerintah Kota Depok berencana memperluas jaringan koperasi ke tingkat kecamatan dan memperkuat sistem digitalisasi untuk memudahkan pencatatan keuangan serta pelaporan anggota. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi sekaligus mempermudah pengawasan.
Penutup
Kehadiran Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Depok menandai babak baru dalam pembangunan ekonomi berbasis masyarakat. Program ini menunjukkan bahwa kemandirian ekonomi bisa dibangun dari bawah, dimulai dari lingkungan kelurahan.
Diah Sadiah menegaskan, koperasi bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang membangun rasa percaya dan solidaritas sosial. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi warga, koperasi bisa menjadi motor utama dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
Cek Juga Artikel Dari Platform suarairama.com