georgegordonfirstnation – Obesitas adalah masalah kesehatan yang terus meningkat secara global, memengaruhi jutaan orang dari berbagai usia dan latar belakang. Untuk menanganinya, dua pendekatan medis yang kini banyak digunakan adalah terapi farmakologis, seperti obat berbasis GLP-1, dan intervensi bedah, seperti operasi bariatrik. Meskipun keduanya terbukti memberikan hasil signifikan, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa operasi obesitas menawarkan hasil jangka panjang yang lebih efektif dibandingkan penggunaan obat semata.
Apa Itu Obat GLP-1?
GLP-1 atau Glucagon-Like Peptide-1 adalah hormon alami dalam tubuh yang membantu mengatur kadar gula darah dan mengontrol rasa lapar. Obat yang meniru fungsi hormon ini kini digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2 sekaligus penurunan berat badan. Obat-obatan ini bekerja dengan menekan nafsu makan, memperlambat pengosongan lambung, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Dalam banyak kasus, pasien yang menggunakan obat GLP-1 mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan dalam waktu relatif singkat. Hal ini menjadikan terapi GLP-1 populer, terutama karena tidak melibatkan prosedur pembedahan yang invasif. Namun, efektivitasnya sangat tergantung pada komitmen jangka panjang pasien terhadap penggunaan obat dan perubahan gaya hidup.
Operasi Obesitas: Bukan Sekadar Mengecilkan Lambung
Di sisi lain, operasi obesitas — seperti bypass lambung atau sleeve gastrectomy — bekerja dengan mengubah struktur anatomi saluran pencernaan. Operasi ini tidak hanya mengecilkan ukuran lambung untuk membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi, tetapi juga memengaruhi hormon-hormon pencernaan yang berperan dalam pengaturan berat badan dan metabolisme.
Yang menarik, prosedur ini sering kali menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar dan lebih stabil dalam jangka panjang dibandingkan obat-obatan. Selain itu, banyak pasien mengalami perbaikan atau bahkan remisi total dari kondisi kesehatan terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan sleep apnea.
Kenapa Operasi Dinilai Lebih Efektif?
Beberapa alasan mengapa operasi obesitas dianggap lebih efektif dibandingkan terapi obat GLP-1 adalah sebagai berikut:
- Efek Fisiologis Permanen
Operasi mengubah sistem pencernaan secara fisik dan hormonal. Perubahan ini berlangsung permanen atau setidaknya jangka panjang, sehingga berat badan yang hilang cenderung tidak kembali selama pasien menjaga gaya hidup sehat. - Penurunan Berat Lebih Besar
Rata-rata pasien kehilangan lebih dari 25–30% dari berat badan awalnya setelah operasi, dibandingkan dengan sekitar 10–15% dengan penggunaan obat GLP-1. - Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Operasi sering kali tidak hanya menurunkan berat badan, tapi juga memberikan efek metabolik positif yang menurunkan risiko atau mengendalikan penyakit kronis yang berhubungan dengan obesitas. - Tidak Bergantung pada Kepatuhan Obat Jangka Panjang
Pasien yang menggunakan obat GLP-1 umumnya harus terus mengonsumsi obat tersebut secara rutin. Jika penggunaan dihentikan, berat badan bisa kembali naik. Operasi, di sisi lain, memberikan hasil yang lebih mandiri.
Tantangan dari Kedua Pendekatan
Meskipun operasi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, tetap ada risiko dan tantangan. Seperti prosedur bedah lainnya, operasi bariatrik memiliki potensi komplikasi, termasuk infeksi, perdarahan, atau kekurangan nutrisi jika tidak disertai pengawasan medis yang tepat.
Sementara itu, obat GLP-1 juga tidak tanpa efek samping. Beberapa pasien melaporkan mual, muntah, gangguan pencernaan, atau bahkan keluhan jantung. Selain itu, biaya pengobatan jangka panjang bisa menjadi beban tersendiri, terutama jika tidak ditanggung oleh asuransi.
Peran Pola Hidup Tidak Bisa Ditinggalkan
Baik menggunakan obat GLP-1 maupun menjalani operasi, keduanya tetap membutuhkan perubahan gaya hidup untuk mempertahankan hasil. Tanpa perbaikan pola makan, aktivitas fisik, dan manajemen stres, keberhasilan penurunan berat badan bisa bersifat sementara. Operasi pun bukan solusi ajaib jika tidak diiringi dengan pola hidup baru yang sehat.
Siapa yang Cocok untuk Operasi?
Operasi obesitas umumnya direkomendasikan bagi mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) ≥40, atau ≥35 dengan penyakit penyerta seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Konsultasi dengan tim medis lengkap (dokter spesialis bedah, ahli gizi, dan psikolog) sangat diperlukan sebelum memutuskan prosedur ini. Bagi pasien dengan IMT lebih rendah, terapi obat masih bisa menjadi opsi utama sebelum mempertimbangkan intervensi bedah.
Kesimpulan
Obat GLP-1 dan operasi obesitas adalah dua pendekatan yang efektif untuk menangani kelebihan berat badan. Namun, jika dibandingkan secara keseluruhan, operasi memberikan hasil yang lebih kuat dan bertahan lama. Penurunan berat badan yang lebih besar, dampak positif terhadap metabolisme, dan pengurangan risiko penyakit kronis menjadikan operasi sebagai pilihan yang lebih unggul bagi banyak pasien dengan obesitas berat.
Meskipun begitu, keputusan terbaik tetap bergantung pada kondisi masing-masing individu. Pilihan antara obat atau operasi sebaiknya dilakukan setelah penilaian medis menyeluruh dan diskusi mendalam dengan tenaga kesehatan yang kompeten. Yang pasti, baik obat maupun operasi harus dijalani dengan komitmen jangka panjang untuk menjaga berat badan tetap ideal dan kualitas hidup tetap terjaga.
