Skip to content
georgegordonfirstnation
Menu
  • About
  • Blog
  • Contact
  • Home
  • Portfolio
  • Resources
  • Sample Page
Menu

Festival Kue Bulan 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Waktu Perayaan dan Makna Tradisinya

Posted on September 30, 2025September 30, 2025 by admin

georgegordonfirstnation – Festival Kue Bulan, yang juga dikenal sebagai Mid-Autumn Festival, merupakan salah satu perayaan budaya penting dalam tradisi masyarakat Tionghoa. Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati kue bulan yang manis, tapi juga simbol dari reuni keluarga, rasa syukur, dan harapan akan keberuntungan.

Lantas, kapan Festival Kue Bulan 2025 dirayakan dan apa makna mendalam di balik tradisi ini? Berikut ulasan lengkapnya.


1. Kapan Festival Kue Bulan 2025 Dirayakan?

Berdasarkan penanggalan lunar, Festival Kue Bulan selalu dirayakan pada hari ke-15 bulan ke-8 dalam kalender Imlek, yaitu saat bulan mencapai purnama sempurna dan berada pada posisi tertinggi di langit.

Untuk tahun 2025, Festival Kue Bulan akan jatuh pada Senin, 6 Oktober 2025. Pada malam itu, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia akan berkumpul bersama keluarga untuk merayakan momen kebersamaan di bawah cahaya bulan purnama.


2. Apa Itu Festival Kue Bulan?

Festival Kue Bulan adalah perayaan pertengahan musim gugur, yang awalnya dilakukan untuk menghormati bulan dan dewa-dewa langit sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Dalam perkembangannya, festival ini menjadi simbol kehangatan keluarga dan doa untuk keberuntungan.

Ciri khas dari festival ini adalah kue bulan—kue berbentuk bulat yang memiliki beragam isi seperti kacang merah, biji lotus, kuning telur asin, dan bahkan varian modern seperti cokelat atau teh hijau. Bentuk bulat kue melambangkan keutuhan, kesempurnaan, dan persatuan keluarga.

Selain makan kue bulan, masyarakat juga menyalakan lentera berwarna-warni, mengikuti pertunjukan seni tradisional, atau sekadar menikmati malam bersama orang-orang tercinta.


3. Makna dan Nilai Filosofis di Balik Perayaan

Di balik kemeriahan Festival Kue Bulan, terdapat nilai-nilai budaya yang dalam. Bulan purnama dalam festival ini dianggap sebagai simbol dari harmoni, kebersamaan, dan harapan. Oleh karena itu, perayaan ini bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang membangun kembali koneksi dengan keluarga dan leluhur.

Selain itu, festival ini juga berkaitan dengan kisah legendaris Chang’e, seorang perempuan yang meminum ramuan keabadian dan naik ke bulan, meninggalkan suaminya Hou Yi di bumi. Kisah ini telah menjadi bagian dari cerita rakyat Tiongkok yang mengakar dalam budaya festival ini, menambah dimensi spiritual dan romantik dalam perayaan.


4. Ragam Tradisi Perayaan

Perayaan Festival Kue Bulan di berbagai daerah bisa berbeda-beda, tapi esensinya tetap sama: merayakan kebersamaan. Beberapa kegiatan yang umum dilakukan selama festival meliputi:

  • Berbagi kue bulan sebagai simbol doa dan harapan.
  • Menyalakan lentera atau ikut parade lentera yang meriah, terutama untuk anak-anak.
  • Mengadakan makan malam keluarga besar di bawah sinar bulan.
  • Membacakan puisi atau cerita rakyat yang berkaitan dengan bulan dan legenda Chang’e.
  • Pertunjukan budaya, seperti tarian tradisional, musik klasik Tionghoa, hingga bazar makanan khas.

Di kota-kota besar, seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, hingga kota-kota di China, festival ini dirayakan dengan acara publik yang mengundang wisatawan dan komunitas lokal untuk ikut serta.


5. Festival yang Sarat Makna, Bukan Sekadar Tradisi

Lebih dari sekadar perayaan musiman, Festival Kue Bulan menjadi simbol penting bagi hubungan antarmanusia. Momen ini mengajarkan pentingnya berterima kasih, berkumpul dengan orang yang kita cintai, dan menjaga warisan budaya.

Bagi generasi muda, festival ini juga menjadi sarana untuk mengenal akar budaya dan menghidupkan kembali nilai-nilai kekeluargaan yang mulai luntur di tengah arus modernisasi.


Penutup

Festival Kue Bulan 2025 akan dirayakan pada 6 Oktober 2025, dan menjadi momen berharga untuk merayakan kebersamaan, mempererat ikatan keluarga, serta merenungkan makna dari keutuhan dan keberuntungan. Jangan lupa untuk menyempatkan diri menikmati sepotong kue bulan sambil menatap indahnya bulan purnama di langit malam karena di balik kelembutannya, tersimpan pesan tentang cinta, harapan, dan persatuan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Categories

  • Internarsional
  • Nasional
  • Viral
©2025 georgegordonfirstnation | Design: Newspaperly WordPress Theme