Skip to content
georgegordonfirstnation
Menu
  • About
  • Blog
  • Contact
  • Home
  • Portfolio
  • Resources
  • Sample Page
Menu

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Ada Upacara Resmi?

Posted on September 29, 2025September 29, 2025 by admin

georgegordonfirstnation – Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Tanggal ini ditetapkan sebagai momentum nasional untuk meneguhkan kembali ideologi negara, setelah tragedi kelam yang mengguncang Tanah Air pada akhir September 1965. Pertanyaannya, apakah Hari Kesaktian Pancasila diperingati dengan upacara resmi? Jawabannya: ya. Pemerintah secara rutin menyelenggarakan upacara resmi dalam rangka memperingati hari bersejarah ini.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya berlangsung di tingkat nasional, tetapi juga diikuti oleh instansi pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, hingga komunitas masyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Perayaan ini menjadi sarana refleksi terhadap pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Berikut ini lima poin penting yang menjelaskan bagaimana dan mengapa upacara resmi digelar setiap 1 Oktober.

1. Hari Berkabung Diganti Jadi Hari Keteguhan Ideologi

Sejarah mencatat bahwa peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965 menelan korban jiwa tujuh perwira tinggi TNI AD. Peristiwa ini sempat mengguncang stabilitas negara dan menjadi ancaman serius terhadap eksistensi Pancasila sebagai ideologi tunggal bangsa.

Sebagai respons, pemerintah menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Tujuannya bukan untuk meratapi, tetapi untuk menegaskan bahwa Pancasila tetap berdiri tegak meski diterpa upaya pengkhianatan. Maka, upacara yang dilaksanakan setiap tahun bukan sekadar seremoni, melainkan simbol keteguhan ideologi bangsa.

2. Upacara Resmi Dipimpin Pemerintah Pusat

Upacara utama biasanya digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, lokasi yang memiliki nilai historis penting dalam konteks tragedi 1965. Presiden Republik Indonesia atau pejabat tinggi negara memimpin langsung jalannya upacara.

Dalam pelaksanaannya, upacara dilangsungkan secara khidmat dengan format baku yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, termasuk pembacaan Pancasila, UUD 1945, dan ikrar nasional. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi pengingat tahunan bahwa Pancasila adalah benteng terakhir persatuan Indonesia.

3. Sekolah dan Instansi Juga Wajib Menyelenggarakan Upacara

Tidak hanya di tingkat nasional, upacara Hari Kesaktian Pancasila juga dilaksanakan di seluruh daerah oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota, sekolah, hingga kantor-kantor pemerintahan. Biasanya, upacara digelar pada pagi hari sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga mengeluarkan surat edaran tahunan yang mengimbau semua satuan pendidikan untuk melaksanakan upacara peringatan ini. Bagi sekolah, ini menjadi momen penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik.

4. Tema dan Ikrar Nasional Berganti Tiap Tahun

Setiap tahun, pemerintah menetapkan tema resmi untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Tema ini disesuaikan dengan kondisi sosial-politik bangsa dan menjadi acuan dalam seluruh rangkaian kegiatan, termasuk upacara, lomba, hingga diskusi publik.

Selain tema, terdapat pula ikrar nasional yang dibacakan dalam upacara. Ikrar ini biasanya menegaskan kembali komitmen bangsa untuk mempertahankan Pancasila dan menolak segala bentuk ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. Ini menjadi bagian penting dari penguatan karakter kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.

5. Momentum Edukasi dan Refleksi Nasional

Upacara Hari Kesaktian Pancasila bukan semata-mata kegiatan simbolis. Ini adalah momentum edukatif untuk mengenang sejarah sekaligus membentuk kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.

Di berbagai sekolah, momentum ini dimanfaatkan untuk menggelar diskusi, nonton bareng film sejarah, hingga kegiatan literasi Pancasila. Pemerintah dan masyarakat diajak untuk tidak melupakan sejarah, namun menjadikannya pijakan untuk memperkuat masa depan yang lebih solid secara ideologis.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Categories

  • Internarsional
  • Nasional
  • Viral
©2025 georgegordonfirstnation | Design: Newspaperly WordPress Theme